7 Okt 2013 - thewenzcreation.blogspot.com
STOP BAHAYA BULLYING PADA ANAK!
Jangan anggap sepele bullying pada anak.
Dampaknya bisa mempengaruhi psikologis si anak hingga dewasa nanti.
Anda tentu masih ingat dengan kasus kecelakaan maut yang melibatkan AQJ, putra bungsu dari Ahmad Dhani dan Maia Estianty. AQJ diberitakan mengantar pacarnya pulang sebelum mengalami kecelakaan. Apa yang terjadi selanjutnya? Pacar AQJ jadi korban bullying di media sosial.
Pada masa pertumbuhan, anak semestinya mendapat perhatian khusus dari orang tua. Meski anak Anda sudah dapat bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, Anda patut waspada terhadap tindakan bullying di kalangan mereka. Sebenarnya tindakan-tindakan apa saja yang sudah termasuk kategori bullying pada anak?
Bullying sebenarnya mudah dikenali, yaitu segala bentuk intimidasi, pelecehan, diskriminasi, pengucilan, ejekan, kekerasan secara fisik, dan mental yang dilakukan terhadap orang lain. Kini, bullying tidak hanya dapat dilakukan secara langsung, namun juga bisa lewat email, chatting, media sosial yang berisi pesan-pesan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Bullying dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa mengenal usia.
Jangan anggap sepele bullying karena korban dapat mengalami berbagai gangguan yang berlanjut hingga mereka tumbuh dewasa. Berikut beberapa dampak bullying terhadap anak-anak:
1. Gangguan psikologis anak
Stres/depresi, kecemasan, meningkatnya perasaan sedih dan kesepian, minder/tidak percaya diri, membentuk pribadi yang introvert/pemalu, dan penyendiri. Parahnya lagi jika anak sampai kehilangan minat dalam berbagai kegiatan mereka karena perasaan takut, tidak nyaman, tidak dapat merasa bahagia dalam suatu kegiatan, hingga memiliki kecenderungan bunuh diri.
2. Keluhan kesehatan
Perubahan pola tidur dan makan, misalnya insomnia dan malas makan.
3. Penurunan prestasi sekolah
Turunnya nilai akademik, konsentrasi belajar terganggu, kurang aktif mengikuti pelajaran, dan kurang antusias berpartisipasi di berbagai kegiatan sekolah. Terlebih jika anak sampai menolak pergi ke sekolah karena menghindari teman-teman di sekolahnya.
Jika hal-hal tersebut telah terjadi pada anak Anda, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan guna menangani anak yang menjadi korban bullying:
1. Jalin komunikasi dan kenali karakter anak dengan baik
Salah satu penyebab terjadinya bullying adalah karakter anak yang mudah dijadikan korban. Jalinlah komunikasi yang dapat membantu anak menjadi lebih nyaman dan Anda dapat mengetahui kelanjutan kasus yang dialami anak Anda.
2. Satukan persepsi dengan pasangan dan jangan terlalu cepat turut campur
Sebagai orang tua, Anda harus sepakat untuk membantu anak mengatasi hal ini, misalnya memutuskan apakah Anda harus turut campur atau tidak, atau memutuskan kapan waktu yang tepat untuk turut memecahkan masalah anak.
3. Jangan ajari anak lari dari masalah
Pindah sekolah bukanlah solusi yang baik bagi anak. Bimbinglah anak untuk menyelesaikan masalah karena dengan pindah sekolah bukan berarti anak Anda tidak mengalami hal yang sama.
4. Laporkan pihak berwajib
Apabila kejadian bullying ini telah mengarah pada tindak kekerasan yang berakibat fatal, seperti mengakibatkan kecacatan atau mengancam nyawa anak, jangan segan-segan melaporkan kejadian tersebut pada pihak sekolah maupun pihak berwajib. Article Futuready.com
0 comments:
Post a Comment