SIAPKAN DANA PENDIDIKAN ANAK
Sebelum terlambat, persiapkan dana pendidikan si Kecil sejak dini.
Sebagai orangtua tentu Anda menginginkan yang terbaik untuk anak-anak termasuk soal pendidikan yang menjadi bekal bagi masa depannya. Namun seiring laju inflasi, biaya sekolah terus melambung. Dengan mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak dini, Anda punya waktu lebih lama untuk menyisihkan dana sehingga dapat memberikan pendidikan lebih optimal.
Berapa dana yang perlu disiapkan? Terlebih dulu kumpulkan informasi mengenai biaya di sekolah yang telah disepakati oleh Anda dan pasangan. Mulai dari uang pangkal, iuran bulanan, sampai perlengkapan seperti seragam dan buku pelajaran. Data tersebut digunakan sebagai panduan untuk membuat estimasi dana pendidikan yang perlu Anda persiapkan. Sebab biaya awal sekolah merupakan biaya terbesar yang perlu dipersiapkan. Jangan lupa juga untuk menghitung asumsi kenaikan biaya sekolah sekitar 15-20% per tahun*. Menurut Prita Ghozie, Perencana Keuangan Independen dari ZAP Finance dalam bukunya “Make it Happen” (2013), dana pembayaran SPP sebaiknya disisihkan dari gaji bulanan orang tua, namun jumlahnya sebaiknya sih, tidak lebih dari 10% gaji. Untuk membantu Anda menghitung dana pendidikan anak yang perlu dipersiapkan, cek di sini.
Tabungan, Asuransi atau Investasi? Prita Ghozie juga menjelaskan dalam bukunya bahwa untuk menghitung biaya dana pendidikan sebaiknya Anda melakukan empat hal :
1. Memilih sekolah untuk menentukan biaya uang pangkal dan biaya lainnya.
2. Menghitung kebutuhan dana. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk TK, SD, SMP, SMA hingga kuliah.
3. Pilih menabung dan investasi. Anda bisa menyisihkan dana pendidikan ke berbagai instrumen seperti tabungan pendidikan atau investasi berupa reksadana. Masing-masing instrumen tersebut terbilang menguntungkan, namun optimal atau tidak hasilnya tergantung kebutuhan Anda. Pilihlah sesuai target jangka waktu serta hasil yang diperoleh nanti.
4. Proteksi dengan dana darurat dan asuransi jiwa. Anda perlu berjaga-jaga dengan memmiliki asuransi jiwa dan dana darurat jika terjadi hal yang tidak diinginkan dengan pencari nafkah.
Bila memilih investasi berarti Anda harus berani menanggung risiko. Terutama investasi berupa reksadana yang menerapkan prinsip “semakin besar hasil yang akan didapat, semakin besar pula risiko yang harus ditanggung”. Sementara tabungan pendidikan disarankan untuk persiapan jangka pendek antara 2-5 tahun. Atau hanya untuk menambah dana pendidikan yang telah dipersiapkan dari sumber lain. Sebab menabung saja kadang tidak cukup, mengingat suku bunga tabungan cenderung berada di bawah tingkat inflasi sehingga tidak bisa mengharapkan hasil yang optimal. *asumsi diambil dari buku Make it Happen (2013), oleh Prita Ghozie. Article Futuready.com
0 comments:
Post a Comment