WenzCreation warta era digital yang menyajikan berita terkini, hiburan, gaya hidup, teknologi, kesehatan, kecantikan, tips

Friday, September 27, 2013

SI KECIL MULAI KRITIS? INILAH SOLUSINYA!


27 Sept 2013 -  thewenzcreation.blogspot.com

SI KECIL MULAI KRITIS? INILAH SOLUSINYA!

Pola pikir si kecil yang kritis menunjukkan rasa ingin tahunya yang tinggi. 
“Mengapa aku harus tidur siang?” 
“Mengapa ayah pulang kerja selalu malam?” 
Apa si kecil mulai suka melontarkan pertanyaan kritis semacam itu? Menurut Alan Kazding, Ph.D, psikolog anak dari Yale University, sikap kritis anak terhadap lingkungan sekitar merupakan perkembangan yang positif. 
Pola pikir anak yang kritis menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan berpikir kompleks. Namun, menghadapi pertanyaan yang kritis secara bertubi-tubi, orang tua sering kali hilang kesabaran, bahkan sampai meminta si anak berhenti bertanya. 
Sejak anak berusia tiga tahun, kemampuan berpikirnya semakin berkembang seiring keterampilan berbicara. Akibatnya, ia semakin ‘hobi’ bertanya. Menghadapi kondisi ini, Alan memberikan saran agar orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk bebas mengungkapkan pikirannya sehingga dapat mendukung perkembangan pola pikir anak menjadi lebih kritis. 
Inilah cara yang bisa Anda terapkan untuk menghadapi anak yang kritis: 
1. Berikan respons positif 
Hargai setiap pertanyaan kritis si anak. Dengan mengajukan pertanyaan, sebenarnya ia berupaya melakukan komunikasi. Bila Anda menanggapinya dengan emosional atau sikap yang tidak bersahabat, akan membuat anak takut untuk bertanya. Dampaknya akan menghambat kemampuan anak untuk mengekspresikan diri. 
2. Jangan asal menjawab 
Sebisa mungkin jawablah setiap pertanyaan si kecil, namun hindari menjawab dan memberikan penjelasan sembarangan. Sebab anak akan merekam setiap informasi yang ia peroleh.  
3. Gunakan bahasa sesuai kemampuan anak 
Sesuaikan jawaban Anda dengan kemampuan nalar si kecil. Upayakan menjawab dengan bahasa yang lugas dan hindari istilah atau analogi yang terlalu rumit. Anak akan menjadi bingung karena ia belum memahami penalaran yang pelik.  
4. Perhatikan ucapan 
Jika si kecil mengajukan pertanyaan yang belum sesuai usianya, usahakan agar tak melontarkan respon negatif, seperti "Kamu tidak boleh bertanya soal itu karena masih kecil." Lebih baik Anda memberikan pengertian bahwa Anda akan memberikan jawabannya setelah ia besar nanti. Begitu pula bila si kecil bertanya tentang hal yang kurang etis, tak perlu emosi. Anak bertanya hanya berdasarkan rasa ingin tahu, tanpa mempertimbangkan etika.  
5. Katakan sejujurnya 
Bila Anda tak dapat menjawab pertanyaan anak, hindari berbohong atau menjawab sembarangan. Jujurlah katakan bahwa Anda tidak tahu. Ajaklah si kecil untuk sama-sama mencari informasi atau jawabannya, entah dari buku atau internet. 
6. Arahkan ke diskusi 
Berikan pertanyaan lanjutan kepada anak, setelah Anda menjawab pertanyaannya, misalnya “Bagaimana pendapat kamu?” Dengan begitu Anda mengarahkan pada diskusi yang dapat mengasah keterampilan berpikir si kecil. Article Futuready.com

SI KECIL MULAI KRITIS? INILAH SOLUSINYA! Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Andri Michael

0 comments:

Post a Comment